Lima siswa SMAN 1 Denpasar yang menjadi perwakilan Indonesia dalam Thailand Inventors Day tingkat Internasional yang berlangsung di Bangkok International Trade & Exhibition Centre (BITEC) pada tanggal 2-6 Februari 2023 berhasil membawa pulang medali emas dan spesial award. Adalah Sang Ayu Rania Callista Astarina (XII MIPA 1), Ida Ayu Dihyandra Putri Pramana (XI MIPA 6), Anak Agung Istri Yuri Pratista Savitri (X-1), Putu Narantara Abhyasta Demetrias (XI MIPA 4), dan Ida Bagus Bentara Baruna Sidemen (XI MIPA 9) lima murid SMA Negeri 1 Denapsar yang berhasil mengharumkan nama sekolah dan negara di ajang bergengsi tersebut. Thailand Inventors Day adalah acara tahunan tentang platform penemuan, inovasi dan pameran teknologi yang National Research Council of Thailand (NRCT). Tahun ini, TID hadir dengan konsep “Menggerakkan ekonomi dan masyarakat Thailand melalui penemuan dan inovasi,” yang dihadiri oleh 24 negara, yakni Indonesia, Cina, Mesir, Canada, Inggris, Korea Selatan, Jepang, Polandia, Romania, Filipina, dan masih banyak lagi.
Penelitiannya yang berjudul BISHOF: an Eco Friendly Bio Insecticide from Shallot Skin and Frangipani Flower. BISHOF yang merupakan produk insektisida alami berbahan dasar ramah lingkungan berhasil membius dewan juri. Daya tarik BISHOF adalah berbahan dasar ramah lingkungan dengan aroma khas bunga kamboja Bali.
Salah seorang anggota tim, Ida Ayu Dihyandra Putri Pramana atau yang lebih akrab disapa Dayu Putri, menjelaskan tujuan pembuatan produk ini karena ia khawatir terhadap insektisida yang beredar di pasaran. “Karena kami menyadari bahwa insektisida yang beredar di pasaran memiliki beberapa efek samping karena bahan yang dikandung sebagian besar mengandung bahan kimia jadi muncullah ide untuk membuat inovasi BISHOF ini,” jelasnya kepada SJC.
Selama proses pembuatan produk, Dayu Putri juga mengalami beberapa kendala yang dihadapi kelompok. "Kendala yang kami temukan adalah bagaimana cara mengatur dan membagi waktu pembelajaran di sekolah serta waktu penelitian. Selebihnya adalah kendala dimana kami sempat kesulitan menemukan subjek penelitian berupa nyamuk aedes agepty. Untungnya subjek berhasil kami temukan satu hari menjelang keberangkatan ke Thailand,” tuturnya.
Dayu Putri juga menambahkan bahwa budget dari pembuatan produk ini berasal dari dana pribadi dan peralatan serta zat-zat kimia didukung sepenuhnya oleh sekolah.
Terdapat beberapa momen unik yang terjadi di saat proses pembuatan produk. "Sekiranya hal yang paling menyenangkan dalam penelitian kami adalah bagaimana susah senang, berhasil gagal, dan mengejar waktu kita jalani bersama-sama. Mungkin disertai canda tawa yang membuat itu semua terasa menyenangkan untuk dijalani. Mengenai hal yang tidak menyenangkan mungkin adalah hari-hari menjelang keberangkatan ke Thailand, dimana ada beberapa produk yang kurang atau pun mengurus persuratan yang belum lengkap. Rasa dikejar waktu yang membuat itu tidak menyenangkan untuk dijalani. Namun karena bersama-sama menjalaninya tidak terbebani, hal tersebut tidak terlalu berarti bagi kami,” jelas Dayu Putri. Setelah melewati beberapa rangkaian proses perjuangan dan berbagai rintangan di dalamnya, akhirnya mereka berhasil meraih penghargaan berupa medali emas tingkat internasional. "Perasaan kami tentunya pasti sangat senang, sangat bahagia dan bahkan ada tangis haru yang pecah. Perjuangan kami berbulan-bulan akhirnya terbayarkan dengan sempurna. Tidak lupa, kami juga mengucapkan puji syukur. Itulah mungkin perasaan yang bisa mewakili semuanya,” jelas Dayu Putri. Tidak lupa, mereka mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh pihak yang turut terlibat selama proses pembuatan produk dari awal hingga akhir yang ditujukan kepada para pembina, Kepala Sekolah dan pihak penyelenggara lomba. “Untuk pihak yang terlibat, baik penyelenggara INNOPA Fakultas MIPA UNUD, sekolah, pembina kami, Pak Ari Martana serta Kak Oman serta wali/orangtua yang selalu mendampingi kami dan tak lupa teman-teman SMA Negeri 1 Denpasar yang terus memberikan semangat kami ucapkan terima kasih sebesar besarnya karena berkat mereka semua kami sukses membawa pulang medali emas dan special award ke SMA Negeri 1 Denpasar,” tutup Dayu. (SJC)