Tim Smansa Journalist Club terdiri atas Melita Prama Sundari (XII MIPA 4), I Putu Gading Bagus Maesha (XII IPS 1), Femmenia Maria Rosario Santoso (XII MIPA 4), Putu Narantara Abhyasta Demetrias (XII MIPA 4) dan Komang Diana Mustika Sari (XII MIPA 1) berhasil meraih peringkat pertama dan juara favorit melalui mading tiga dimensi dari bahan daur ulang yang berjudul “GUGAH: Gen-Z Unjuk Gigi Cegah HIV/AIDS,” pada Pekan Jurnalistik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (19/8).
Salah seorang anggota tim SJC, Melita Prama Sundari, menjelaskan bahwa mading ini dibuat untuk mengajak generasi muda agar lebih peduli terhadap HIV/AIDS. “Alasan utama memutuskan untuk membuat mading selain karena ikut lomba dan nambah prestasi. Selain itu kami juga mau mengajak masyarakat terutama anak muda untuk lebih aware terkait isu HIV/AIDS yang sudah jadi epidemi global,” ujarnya kepada redaksi.
Dalam proses pembuatan mading, Melita mengakui mengalami beberapa kendala. “Karena sebelumnya itu waktu kami dipotong Galungan dan Kuningan, kami baru bisa membuat mading lima hari sebelum perlombaan. Selama pembuatan banyak kekurangan bahan jadi kami harus extra effort untuk nyarinya. Bahkan dari h-2 kami begadang bikinnya sampai jam 2 subuh karena banyak yang belum jadi,” akunya.
Dengan budget pembuatan sekitar Rp. 500.000, mading tiga dimensi ini juga memiliki keunikannya sendiri yang menjadi point tambahan jika dibandingkan dengan mading dari peserta lainnya. Dari segi warna yang soft pastel sehingga menarik perhatian, judul yang unik, gambar karikatur yang semuanya di cat dan memberikan kesan kisah dongeng serta penempatan segala elemen dari mading yang rapi yang menjadikan mading ini memiliki daya tariknya tersendiri. Melita juga menambahkan bahwa seluruh pembuatannya dilakukan dengan sepenuh hati sehingga proses pembuatannya tidak terlalu berat. “Sebenernya tidak ada yang tidak menyenangkan sih karena memang aku dan teman-temanku enjoy di setiap prosesnya. Mungkin ada beberapa momen yang kami cape banget jadi agak beban ngejalaninnya. But over all seru,” tambahnya.
Tak lupa, Melita juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut dalam proses pembuatan mading ini hingga meraih kemenangan. “Pertama-tama tentunya terima kasih untuk Tuhan karena berkat Beliau kami bisa meraih juara 1 di kompetisi ini. Terima kasih juga untuk anggota tim Gading, Rosa, Abhy, dan Diana yang sudah sangat bekerja keras dari awal sampai akhir untuk menjadikan mading ini yang terbaik. Terima kasih untuk almamater kebanggaan, SMAN 1 Denpasar dan Pak Ari Martana yang selalu mendukung kami. Terima kasih juga untuk pihak-pihak lain, yang tidak bisa aku sebutin satu persatu, yang udah membantu proses pembuatan mading ini. Aku percaya proses tidak pernah mengkhianati hasil dan kali ini pula, juara ini adalah hasil dari keringat dan air mata yang sudah kami perjuangkan bersama,” tutupnya (REDSJC).