Tiga siswi SMAN 1 Denpasar berhasil membawa pulang medali perak dalam ajang “Indonesia Inventors Day 2022” tingkat Internasional. Adalah Sang Ayu Rania Callista Astarina (XII Mipa 1), Ida Ayu Dihyandra Putri Pramana (XI Mipa 6), dan Anak Agung Istri Yuri Pratista Savitri (X-1) tiga orang siswa berbeda tingkat yang berhasil mengharumkan nama sekolah di ajang yang bergengsi tersebut.
Mereka Berjaya berkat penelitian yang berjudul HERALI: An Eco-Friendly Helmet Made from Combination of Waste Masks and Frangipani Flowers. HERALI memiliki daya tarik sendiri karena material HERALI terbuat dari bahan baku limbah yang tidak biasa yaitu limbah masker rumah tangga dan limbah bunga jepun.
Ketua tim penelitian HERALI, Sang Ayu Rania menjelaskan bahwa tujuan atau dasar dari pembuatan produk ini salah satunya adalah untuk mengurangi limbah masker yang menumpuk sejak Covid-19 melanda. “Kami membuat ini karena terjadi penumpukan limbah masker rumah tangga. Bahkan skala globalnya mencapai 1.602 ton dan terus meningkat, selain itu semenjak Covid-19, masyarakat Indonesia berpergian menggunakan sepeda motor, helm merupakan perlengkapan berkendara yang terpenting oleh karena itu kami memilih membuat produk ini,” Jelas Sang Ayu Rania.
Selama proses pembuatan produk, Ida Ayu Dihyandra Putri Pramana sebagai anggota tim juga menuturkan bahwa ada beberapa kendala yang berat dan harus segera teratasi. Seperti halnya dari awal persiapan hingga proses produksi selesai. “Saat itu waktu kami cukup mepet dengan pendaftaran dan pengumpulan dokumen yakni sekitar beberapa minggu. Kami pun harus segera membuat produk dan menyiapkan beberapa dokumen seperti poster dan juga video demonstrasi alat. Pada proses pembuatan produk, kami cukup mengalami kesulitan karena lem yang kami gunakan sangat lengket dan sulit dibersihkan di tangan. Lem ini pun cepat mengering, jadi kami harus melakukan pelapisan masker dengan cepat agar lem tidak keburu kering,” tutur Dayu Dihyandra Putri.
Selain itu, di sela-sela proses produksi yang memakan waktu sekitar kurang lebih dua mingguan ini, terdapat momen atau kejadian unik yang bisa menjadi keseruan tersendiri. Seperti yang dijelaskan oleh salah seorang anggota tim, “Menurut saya pribadi, momen unik selama proses pembuatan HERALI adalah pada saat finishing. Saya tidak menyangka kalau produk kami memiliki motif tersendiri di bagian luar helm. Tetapi itu juga yang membuat helm kami memiliki daya tarik dan berbeda dari helm pasaran lainnya,” tutur Anak Agung Istri Yuri Pratista Savitri yang juga merupakan anggota termuda.
Selain memanfaatkan limbah sebagai bahan utama, nilai lebih produk ini adalah pengintegrasian sistem pengingat pengait kunci helm. Sistem ini menggunakan mikrokontroler yang berperan sebagai otak bagi seluruh sensor. Apabila selama 10 detik, pengunci helm belum dikaitkan, maka mikrokontroler akan memerintahkan buzzer untuk bersuara dengan harapan pengguna helm segera mengaitkan pengunci helmnya.
Keberhasilan tim dalam memenangi perlombaan tentu saja didukung oleh berbagai pihak. “Banyak pihak membantu kami untuk mempersiapkan lomba ini mulai dari membimbing, membantu, maupun menyediakan fasilitas. Bapak I Gede Ari Martana, S.Pd., selaku guru Bahasa Indonesia dan guru pembina ekstra KISS di SMA Negeri 1 Denpasar yang membimbing kami dalam melaksanakan penelitian. Dovan dan Abhay yang membantu dalam proses pembuatan dan pengeditan video demonstrasi alat. Guru-guru di SMA Negeri 1 Denpasar yang sudah mensupport dan memberikan izin untuk melakukan penelitian. Lalu orang tua dan keluarga yang selalu memberi dukungan tanpa lelah. Adapun yang paling utama tentunya bapak kepala sekolah SMA Negeri 1 Denpasar, yakni Bapak M. Rida S.Pd.,M.pd., yang membantu memberi dukungan dan mendampingi kami saat perlombaan berlangung,” tutup Sang Ayu Rania Callista.
Sebagai informasi, Indonesia Inventors Day 2022 merupakan lomba yang diselenggarakan oleh INNOPA (Indonesian Invention and Innovation Promotion Association) yang bertujuan untuk mewadahi para inovator Indonesia entah itu siswa/I maupun mahasiswa/i dalam menunjukkan ide dan produk inovatif mereka ke tingkat Internasional. Adapun juga diikuti oleh para peneliti yang berasal dari berbagai negara tepatnya 32 negara, yaitu Indonesia, Canada, China, Malaysia, Russia, India, Qatar, Romania, Poland, USA, dan masih banyak lagi.
Kontributor SJC
- Ida Bagus Bentara Baruna Sidemen
- Putu Mahatma Satria Wibawa
- Melita Prama Sundari